top News

6/recent/ticker-posts

Usai Ungkap 350 ton Beras Bulog Oplosan, Pemprov Banten Awasi Ketat Kenaikan Harga Beras di Pasar

Ilustrasi Beras Bulog,(Foto:net)


SERANG, JIP - Terungkapnya kasus 350 ton beras Bulog yang dioplos Baru-baru ini, membuat Pemprov Banten mengambil langkah untuk melakukan pengawasan ketat antisipasi kenaikan harga beras di pasar. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Banten, Aan Muawanah mengatakan, pemantauan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sudah dilakukan petugas agar tidak ada harga yang melambung tinggi.

Menurutnya, berdasarkan data per 10 Februari 2023 Bulog telah mengeluarkan 8 ribu ton guna menekan harga beras yang merangkak naik.

"Kita juga sudah berupaya melalui pemantauan kita di SPHP kita sudah, untuk bantuan lebih 8.000 ton dikeluarkan dari Bulog," katanya, Selasa (14/2/2023).

Ia menerangkan, harga beras dari Bulog dijual sekitar Rp8.300 sampai ke konsumen. Namun ada juga yang dijual Rp9.000 karena ada akamodasi jarak.

"Yang Bulog harganya Rp 8.300 sampai ke konsumen, itu tergantung jarak lokasi dari Bulog ke pasarnya yah. Jadi paling tinggi harga Rp9.540, tapi ada juga yang menjual Rp9.000 tergantung jarak dan itu kami lakukan pemantauan dan pengawasan," terangnya.

Saat ini, pihaknya mengaku sedang meningkatkan pengawasan kenaikan harga pangan menjelang bulan ramadhan.

"Jadi kita harus antisipasi menjelang puasa ramadhan, itu harga ya relatif pasti bertahan seperti harga ini atau mungkin ada peningkatan sedikit dan sulit untuk menurunkan untuk komoditas tertentu," ungkapnya.(Red)

Sumber Berita: Poskota.co.id

0 Komentar