![]() |
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, di Beijing (Foto:Net) |
JAKARTA, JIP - Peristiwa Pembakaran Alquran oleh polikus radikal di Swedia baru-baru ini jadi sorotan pemerintah China.
Melalui Juru Bicara Menteri Luar Negri China, pihaknya menyayangkan aksi yang dinilai tidak memiliki toleransi dalam beragama, bahkan menyebut tindakan tersebut mencerminkan kemunafikan Barat.
“Kami memperhatikan laporan media tentang pembakaran Alquran oleh politisi Barat. Insiden ini menunjukkan kemunafikan beberapa politisi Barat yang membanggakan diri atas penghormatan mereka terhadap kebebasan beragama,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, di Beijing, Dilansir javaindopos.id dari Inews.id, Sabtu (2/2/2023).
Menurut dia, kebebasan beragama harus dihormati karena merupakan konsensus yang dipegang teguh oleh komunitas internasional.
“Kepercayaan umat Islam dan perasaan umat beragama haruslah dihormati bersama,” ujar diplomat perempuan itu dalam pengarahan pers reguler.
Karenanya, sambung dia, China akan mengadvokasi negara-negara Islam untuk melakukan dialog antarperadaban.
Mao menambahkan, pemerintahannya akan mengajak negara-negara Islam untuk bekerja sama menegakkan kebebasan beragama umat Islam dan kelompok komunitas lainnya.
China sebelumnya juga mengecam tindakan bom bunuh diri di salah satu masjid di Kota Peshawar, Pakistan, yang menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai puluhan lainnya saat hendak shalat berjamaah.
Mao mengklaim, di negaranya sekitar 20 juta jiwa warga China beragama Islam dan mereka memiliki latar belakang beragam dari etnis minoritas, seperti Hui, Uighur, Salar, dan Mongol.***(Red)
0 Komentar
Posting Komentar