JAKARTA, JIP - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai berpotensi untuk dicalonkan menjadi Cawapres di Perhelatan Pemilu 2024. Hal itu disampaikan oleh Pengamat politik Ray Rangkuti. Ia mengatakan bahwa elektabilitas Erick Thohir menjelang Pilpres 2024 semakin kuat jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya.
“Erick Thohir makin kuat," ujar Ray dikutip javaindopos.id dari PikiranRakyat-Depok.com, Rabu (25/1/2024).
Menurut Ray, ada beberapa faktor yang membuat Erick Thohir semakin berpotensi menjadi cawapres jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain.
Salah satu potensi yang membuat nama Erick Thohir semakin melambung adalah, karena dirinya sudah menjadi bagian dari keluarga besar organisasi Islam terbesar di indonesia bahkan diakui dunia, yakni Nahdlatul Ulama (NU).
Ray juga mengatakan, jika status Anggota Kehormatan Banser sebagai keluarga besar NU tidak dapat dipungkiri. Hal itu yang kemudian memberikan nilai tambah bagi Erick Thohir untuk maju sebagai cawapres.
Apalagi, ungkap Ray, belakangan diketahui Erick Thohir juga pernah mengemban peran penting, yakni sebagai Ketua Steering Committee Panitia dalam peringatan Hari Lahir Ke-100 NU.
Lebih lanjut, Ray menilai, berkat campur tangan orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut, berbagai rangkaian acara peringatan Hari Lahir Ke-100 NU telah terselenggara dengan meriah di berbagai daerah.
"Ya, anggap menjadi bagian dari keluarga besar NU, jadi Ketua Panitia Hari Lahir NU yang ke 100,” kata Ray.
Di samping itu, Ray mengungkapkan Erick Thohir juga mampu menuai dukungan suara banyak secara nasional, dan itu dikarenakan status Erick Thohir sebagai menteri BUMN.
Ray juga berpendapat jika Erick Thohir merupakan sosok pemimpin di tingkat pusat yang paling menonjol, karena mampu menyita perhatian masyarakat berkat kinerja apiknya di Kementerian BUMN, yang sekaligus menjadi menteri terbaik dan andalan Presiden RI Jokowi.
Ia menambahkan, jika berbagai program yang telah dikeluarkan oleh Erick Thohir di Kementerian BUMN pun mampu menjangkau seluruh masyarakat di Indonesia.
Di antaranya, seperti Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Mekaar, serta Makmur, dan Solusi Nelayan yang terbukti mampu menggerakkan roda perekonomian, serta kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
“Selain itu, untuk kelompok agamawan, kelompok non-Jawa, Erick adalah figurnya. Dia kan tokoh non-Jawa gitu, maksudnya, Jawa bukan etnik ya, Jawa artinya pengertiannya geografis (pulau),” ujar Ray.***

















0 Komentar
Posting Komentar